Jumat, 29 September 2017

PENTINGNYA PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KELUARGA

UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH
PENGANTAR PENDIDIKAN


Dosen:
Drs. Heru Puji Winarso, M.Si.



Oleh:
ANDYA AGISA
[1610112220003]






FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA & KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN

2017




PENTINGNYA PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KELUARGA

P
endidikan mempunyai banyak pengertian. Emil Durkheim mendefinisikan pendidikan sebagai pengaruh yang dilaksanakan oleh orang dewasa atas generasi yang belum matang untuk penghidupan sosial. Ki Hajar Dewantara mengemukakan bahwa menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya. Dictionary of Education menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk perilaku lainnya di dalam masyarakat dimana yang bersangkutan hidup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan lingkungan hidupnya.
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar lingkungan formal.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebenarnya bukan hanya berorientasi pada pendidikan formal saja, namun juga ada jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri dan dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab yang biasa disebut dengan pendidikan informal.
Sementara itu, keluarga adalah kasatuan unit terkecil di dalam masyarakat. Jadi, Yang dimaksud dengan Pendidikan Keluarga adalah pendidikan yang harus dilaksanakan dalam keluarga oleh orang tua kepada dirinya sendiri, anggota keluarga yang lain dan kepada anak-anaknya. Pendidikan keluarga dapat diartikan sebagai tindakan dan upaya yang dilakukan oleh orang tua sebagai pendidik utama dalam bentuk bantuan, bimbingan, penyuluhan dan pengajaran kepada dirinya sendiri, anggota keluarga lain dan kepada anak-anaknya, sesuai dengan potensi mereka masing-masing, dengan cara memberikan pengaruh baik melalui pergaulan. Sehingga anggota keluarga dan anak yang bersangkutan kelak dapat hidup mandiri, bertanggung jawab dan ia dapat bersosialisasi dengan baik di lingkungan masyarakatnya sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berlaku dan agama yang dianutnya.
Sudah kodratnya, pendidikan dimulai dari dalam keluarga karena tidak ada orang yang tidak dilahirkan dalam keluarga. Bisa dibilang, keluarga merupakan proses pendidikan yang pertama bagi seseorang. Jauh sebelum ada lembaga pendidikan yang disebut sekolah, keluarga telah ada sebagai lembaga yang memainkan peran penting dalam pendidikan yakni sebagai dasar pembentukan kepribadian seseorang. Keluarga merupakan ujung tombak kesuksesan anak yang tidak didapat melalui pendidikan di sekolah, dikarenakan keluarga berperan penting dalam pembentukan watak, kebiasan serta perilaku anak diluar lingkungan keluarga. Dari keluarga, seseorang bisa mempelajari begitu banyak hal mulai dari cara menyatakan pendapat, berperilaku, bersikap, bagaimana cara berbicara, bagaimana berinteraksi dengan orang lain, dan bertutur kata, hingga bagaimana seseorang bisa menganut nilai-nilai tertentu sebagai prinsip hidupnya. Intinya, keluarga merupakan basis pendidikan bagi setiap orang dan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama membawa pengaruh terhadap anak.
Pendidikan akhlak, perbaikan watak, serta prilaku yang baik merupakan tugas dari lingkungan keluarga untuk mengajarkan kepada anak. Hal tersebut dikarenakan sebelum anak terjun ke dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas si anak harus memiliki bekal yang cukup, dan bekal tersebut didapat dari keluarganya, jika di dalam keluarga si anak mendapatkan pendidikan yang baik dan terarah seperti pendidikan mengenai akhlak, etika, cara bertutur kata dan pendidikan yang lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap kebiasaan, maka besar kemungkinannya si anak dapat sukses di luar lingkungan keluarganya.
 Pendidkan di dalam lingkungan keluarga atau disebut juga sebagai pendidikan Informal. Pendidikan informal merupakan pendidikan yang diberikan oleh keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Pendidikan informal adalah pendidikan yang didapat dari pendidikan yang bersifat tidak resmi, seperti pendidikan alam dan pendidikan lain di luar pendidikan di suatu lembaga sekolah.
Pendidikan Informal bahkan diatur di dalam undang undang. Di dalam pasal 1 ayat 13 undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional telah dituliskan secara jelas mengenai apa yang dimaksud dengan pendidikan informal “Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan”. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan informal telah tertuang pada pasal 27 Undang Undang Nomor 20 tahun 2003, dan juga pasal 116 peraturan pemerintah No 17 tahun 2010, yang menjelaskan bahwa pendidikan informal dilakukan oleh keluarga, dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri, dimana pendidikan ini berkaitan dengan pembentukan watak, kebiasaan, dan perilaku anak, yang mana ketiga faktor tersebut merupakan jembatan bagi mereka untuk memasuki dunia di masa yang akan datang.
Jadi sudah jelas, dapat disimpulkan secara sederhana yang menjadi tujuan pendidikan dalam keluarga, ialah anak dan anggota keluarga dapat tumbuh dan berkembang semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya untuk menjadi seseorang yang mandiri dalam masyarakatnya dan dapat menjadi insan yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungannya itu.
Adapun pendidikan dalam keluarga itu dibagi menjadi beberapa poin utama pembentukan karakter anak dalam keluarga. Yang pertama ialah Pembinaan Akhlak, akhlak adalah implementasi dari iman dalam segala bentuk perilaku, pendidikan dan pembiasaan akhlak anak. Keluarga dilaksanakan dengan contoh dan teladan dari orang tua. Perilaku sopan santun orang tua dalam pergaulan dan hubungan antara ibu, bapak dan masyarakat. Dalam hal ini Benjamin Spock menyatakan bahwa setiap individu akan selalu mencari figur yang dapat dijadikan teladan ataupun idola bagi mereka. Yang kedua ialah Pembinaan Intelektual, pembinaan intelektual dalam keluarga memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas manusia, baik intelektual, spiritual maupun sosial. Karena manusia yang berkualitas akan mendapat derajat yang tinggi. Dan yang ketiga adalah Pembinaan Kepribadian dan Sosial, pembentukan kepribadian terjadi melalui proses yang panjang. Proses pembentukan kepribadian ini akan menjadi lebih baik apabila dilakukan mulai dari pembentukan produksi serta reproduksi nalar tabiat jiwa dan pengaruh yang melatarbelakanginya. Mengingat hal ini sangat berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat menjaga emosional diri dan jiwa seseorang. Dalam hal yang baik ini adanya kewajiban orang tua untuk menanamkan pentingnya memberi support kepribadian yang baik bagi anak didik yang relatif masih muda dan belum mengenal pentingnya arti kehidupan berbuat baik, hal ini cocok dilakukan pada anak sejak ini agar terbiasa berperilaku sopan santun dalam bersosial dengan sesamanya. Untuk memulainya orang tua bisa dengan mengajarkan agar dapat berbakti kepada orang tua agar kelak si anak dapat menghormati orang yang lebih tua darinya.
Setiap orang tua dalam menjalani kehidupan berumah tangga tentunya memiliki tugas dan peranan penting terhadap anaknya, tentulah tugas tersebut berawal dari melahirkan anak, mengasuh dan membesarkannya, serta mengarahkan anak menuju kepada kedewasaan serta menanamkan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku. Di samping itu, orang tua juga harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri anak, memberi teladan dan mampu mengembangkan pertumbuhan pribadi dengan penuh tanggung jawab dan penuh kasih sayang. Anak-anak yang tumbuh dengan berbagai bakat dan kecenderungan masing-masing adalah karunia yang sangat berharga.
Selain tugas orang tua seperti yang dijelaskan, orang tua juga tentunya harus memiliki beberapa sikap atau suatu tindak yang harus diberikan kepada anak seperti memberikan respek dan kebebasan pribadi terhadap anak, sebab memberi perhatian memang bagus terhadap anak tetapi jika orang tua terlalu mengekang anak bisa jadi seorang anak akan merasa terbebani dan memungkinkan dia untuk memberontak, anak juga memerlukan kebebasan dari orang tua misalnya seperti bebas dalam mengembangkan hobinya yang dia sukai selama hobinya itu bersifat postif dan tidak merusak atau membahayakan anak maka dari itu orang tua juga perlu mengawasi tingkah laku dan hobi anak tanpa mengekang anak terlalu berlebihan. Lalu menjadikan rumah tangga yang nyaman dan menarik, sehingga anak merasa nyaman berada di lingkungan keluarganya. Menghargai kemandiriannya, apabila anak sudah mulai mandiri atau sudah dapat melakukan hal yang biasanya dengan bantuan orang tua lalu menjadi melakukannya sendiri, maka orang tua perlu memberikan pernghargaan seperti pujian dan kebanggan bahwa anak sudah bisa mandiri. Lalu berdiskusi atau berbincang-bincang, mendiskusikan mengenai berbagai masalah, mengajak anak berbincang-bincang merupakan hal yang penting dalam memahami sifat atau karakter anak, mengajarkan anak lebih terbuka kepada orang tua sehingga orang tua mampu membantu jika anak memiliki masalah. Memberikan rasa aman, kasih sayang, dan perhatian di dalam keluarga serta memberikan contoh perkawinan yang bahagia atau keluarga yang bahagia kepada anak.
Anak-anak suka meniru perilaku orang tua, baik perkataan, sikap maupun perbuatan. Pendidikan dalam keluarga hanya akan berhasil manakala orang tua mendidik dengan menunjukkan teladan. Pendidikan tentang penguasaan diri, nilai-nilai, dan peran-peran sosial akan gagal apabila orang tua tidak mampu menguasai diri, tidak memiliki nilai-nilai yang diajarkan, dan tidak melaksanakan peran sosialnya. Dalam pendidikan keluarga, orang tua tidak hanya berperan sebagai pendidik tetapi juga sebagai model tentang segala sesuatu yang diajarkan.

Anak bisa saja ragu dengan apa yang orang tua ajarkan apabila orang tua tidak menunjukkannya terlebih dahulu dalam perilakunya. Namun sebaliknya anak tidak akan ragu dengan segala hal yang diajarkan apabila orang tua mampu menunjukkannya dalam perbuatan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, tanpa kata-kata pun suatu teladan dapat ditransfer kepada anak.
Tugas-tugas serta peran yang harus dilakukan orang tua tidaklah  mudah, salah satu tugas dan peran orang tua yang tidak dapat dipindahkan adalah mendidik anak-anaknya. Sebab orang tua memberi hidup anak, maka mereka mempunyai kewajiban yang teramat penting untuk mendidik anak mereka. Jadi, tugas sebagai orang tua tidak hanya sekadar menjadi perantara makhluk baru dengan kelahiran, tetapi juga memelihara dan mendidiknya, agar dapat melaksanakan pendidikan terhadap anak-anaknya, maka diperlukan adanya beberapa pengetahuan tentang pendidikan.
Sebagai penanggung jawab pendidikan dalam keluarga yang pertama dan utama adalah orang tua. Adapun fungsi keluarga secara ilmu menurut ST. Vebriantosebagaimana dikutip oleh M. Alisuf Sabri ialah sebagai berikut: Fungsi Biologis, keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak secara biologis anak berasal dari orang tuanya. Fungsi Afeksi, keluarga merupakan tempat terjadinya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi (penuh kasih sayang dan rasa aman). Fungsi Sosial, fungsi keluarga dalam membentuk kepribadian anak melalui interaksi sosial dalam keluarga anak, mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam keluarga anak, masyarakat dan rangka pengembangan kepribadiannya. Fungsi Pendidikan, keluarga sejak dulu merupakan institusi pendidikan dalam keluarga dan merupakan satu-satunya institusi untuk mempersiapkan anak agar dapat hidup secara sosial di masyarakat, sekarang pun keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam mengembangkan dasar kepribadian anak. Fungsi Rekreasi, keluarga merupakan tempat/medan rekreasi bagi anggotanya untuk memperoleh afeksi, ketenangan dan kegembiraan. Fungsi Keagamaan, merupakan pusat pendidikan upacara dan ibadah agama, fungsi ini penting artinya bagi penanaman jiwa agama pada si anak. Dan Fungsi Perlindungan, keluarga berfungsi memelihara, merawat dan melindungi anak baik fisik maupun sosialnya.
Keluarga adalah kelompok sosial terkecil di masyarakat dan dari sinilah proses pewarisan aspek-aspek sosial terjadi. Sehingga peranan keluarga dalam proses sosialisasi menjadi penting. Seperti pengenalan dan pengembangan sikap sosial awal. Kemampuan mengadakan kontak sosial dan bermasyarakat tumbuh sejak masa kanak-kanak yakni melalui hubungan dengan orang tua dan saudara-saudaranya yang kemudian berkembang melalui pergaulannya dengan anak-anak di sekitar. Keluarga adalah lingkungan pertama bagi proses pertumbuhan sikap sosial dan kemampuan hubungan sosial anak. Dalam keluarga berlangsung pengembangan sikap sosial awal yang akan menopang perkembangan sikap sosial selanjutnya. Kemampuan bergaul yang diperoleh di lingkungan keluarga mendasari kemampuan bergaul yang lebih luas. Dalam hubungan sosial tersebut anak akan memahami tentang bagaimana menghargai orang lain, mengetahui cara berkomunikasi dengan orang lain dan memahami bahwa kebebasannya dibatasi oleh kebebasan orang lain.
Keluarga atau orang tua juga perlu mengajarkan anak belajar memegang peran dalam melatih kemampuan sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlangsung sosialisasi mengenai berbagai status dan peran yang dapat dimainkan oleh anak didik dalam masyarakat. Semua kedudukan dalam masyarakat membawa kepada peran dan status tertentu. Jadi dalam hal ini “keluarga” sebagai masyarakat terkecil perlu membentuk dan memelihara “jembatan” yang menghubungkan dengan masyarakat luas. Anak laki-laki secara alamiah cenderung lebih memperhatikan peran ayah, sedangkan anak perempuan lebih memperhatikan peran ibunya. Peran ayah bukan saja di sekitar keluarga tetapi masih banyak peran di luar keluarga seperti berbagai peran pada lembaga sosial yang juga tidak luput dari perhatian anak-anaknya. Oleh karena itu pada saat-saat tertentu anak didorong untuk ambil bagian dalam tugas-tugas sosial terutama yang berkaitan langsung dengan masalah anak atau remaja. Latihan memegang peran dalam kegiatan kelompoknya akan membantu keberhasilan anak di masyarakat yang lebih luas.
Selain itu keluarga juga perlu membimbing awal kepribadian anak. Keluarga tempat berlangsungnya sosialisasi yang berfungsi dalam pembentukan kepribadian sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk keagamaan. Pengalaman hidup bersama di dalam keluarga akan memberi dampak yang besar bagi pembentukan kepribadian anak. Apakah anak akan berkepribadian lemah tergantung dari latar belakang pengalaman di lingkungan keluarga. Dapat disimpulkan bahwa pengalaman yang dilalui anak di lingkungan keluarga berpengaruh terhadap kepribadiannya.
Adapun hasil dari pendidikan dalam keluarga akan sesuai harapan apabila dilakukan secara konsisten. Sejatinya, sikap konsisten tidak hanya baik bagi pendidikan dalam keluarga tetapi juga mengajarkan tentang ketegasan, dan keteguhan dalam berprinsip. Setiap keluarga pasti memiliki konsisten yaitu kesepakatan bersama agar menjadi keluarga yang diharapkan, konsisten dalam mendidik keluarga harapan itu penting untuk diterapkan karena dengan sikap konsisten maka tidak akan terpengaruh dengan kondisi yang ada diluar.
Adapun juga dengan menetapkan pendidikan keluarga (informal) sejak dini tentulah sikap orangtua yang selalu menjadi acuan penting, karena apabila sikap dari orangtua sudah tidak baik maka akan menjadi pengaruh besar bagi keluarganya. Orangtua akan selalu menjadi panutan bagi anak-anaknya sebagai generasi penerusnya dari sejak dini, diharapkan dapat menerapkan sikap yang baik maka akan lahir generasi keluarga yang lebih baik.
Selain itu ajaran agama, orang tua juga perlu menanamkan ajaran agama yang dianut oleh keluarga itu sendiri. Ajaran agama merupakan pandangan hidup bagi pemeluknya. Maksudnya, apabila seseorang memeluk agama tertentu, maka dia akan menjadikan ajaran agama tersebut sebagai panduan dalam berpikir, berperasaan, dan berperilaku. Dalam hal ini agama merupakan pondasi yang utama dalam keluarga, dalam menciptakan keluarga harapan harus selalu perpegang teguh pada agama yang dianut agar nantinya tidak salah arah dalam mendidik keluarga. Adapun langkah dalam menanamkan seseuatu teladan yang baik kepada anak yaitu dengan menciptakan komunikasi yang baik antara orangtua dengan anak-anaknya serta anggota keluarga lainnya, dengan selalu menjaga serta menjalin komunikasi yang baik, maka dalam keluarga tidak akan terjadi sesuatu hal yang tidak diharapkan agar nantinya tidak terjadi miskomunikasi dalam keluarga.
Dalam menumbuhkan karakter anak, orang tua harus memiliki beberapa strategi yang perlu dilakukan demi terbentuknya karakter anak yang baik, antara lain. Yang pertama, strategi keteladan orang dewasa di rumah tangga, bagaimana mencontohkan sifat-sifat teladan yang baik seperti; kejujuran, bertanggung jawab, disiplin dan bertutur kata yang baik harus terus dicontohkan dalam kehidupan sehari-hari bersama anak-anak. Berbagai sifat-sifat teladan yang harus di contohkan oleh orang tua  harus dimulai semenjak dini yakni mulai dari rumah tangga atau keluarga. Untuk itulah pendidikan keluarga sangat berperan penting. Sifat penghormatan, tanggung jawab, kejujuran, keberanian, keterbukaan, penuh perhatian, integritas, rajin dan kenegarawanan akan tumbuh dan berkembang bila ditanamkan semenjak masa kanak-kanak oleh keluarga.
Yang kedua, yaitu strategi kebiasaan/pembiasaan, pembiasaan berperilaku yang baik dan adab sopan santun adalah bagian terpenting dalam pendidikan. karena itu anggota keluarga terutama yang sudah dewasa harus sudah terbiasa dengan perilaku yang positif. Misalanya pemberian penghargaan kepada anak yang jujur. Anak yang jujur meskipun memperoleh nilai sekolah rendah lebih berharga daripada anak yang bohong meskipun nilainya tinggi. Keberanian untuk jujur perlu pembiasaan.
Yang ketiga, ialah strategi pengajaran, yakni memberikan petunjuk kepada anak mengenai sesuatu yang baik yang harus diketahui dan diamalkan dalam perilaku sehari-hari, serta menunjukkan sesuatu yang tidak baik atau tidak benar yang harus dijauhi. Informasi dan nasihat perlu diberikan terus menerus kepada anak.
Dalam berbagai gerakan tentang pendidikan, khususnya pendidikan di luar sekolah, pendidikan keluarga (informal) menjadi bagian penting yang mendapat perhatian. Berdasarkan undang-undang no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat 1 mengemukakan bahwa “kegiatan pendidikan keluarga (informal) yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan secara mandiri”. Ini berarti keluarga merupakan wahana atau jalur pendidikan, keluarga merupakan tempat terjadinya proses pendidikan anak dengan orangtua sebagai pendidik.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orangtua dan anak. Dalam berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya.
Jika anak sudah terbiasa melakukan sesuatunya dengan baik di lingkungan keluarga maka dia akan selalu melakukan sesuatu hal yang baik pula ketika dia keluar dari lingkungan keluarga. Atas dasar itu lah keluarga sangat berperan penting dalam mendidik anak. Karena jika seseorang telah sukses di dalam keluarganya, bukan tidak mungkin jika seseorang terjun ke dunia masyarakat yang lebih luas dari keluarga, maka masyarakat tersebut akan baik pula tergantung bagaimana keluarga mendidiknya.
            Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa peran keluarga dalam pendidikan anak sangatlah penting, keluarga merupakan unsur terkecil dalam sebuah masyarakat, dari lingkungan keluargalah anak tumbuh dan berkembang dan dari sinilah awal pendidikan diperoleh oleh anak, dari keluargalah anak belajar berperilaku, dan bersikap, ketika keluarga telah menanamkan akhlak yang baik, perilak yang baik, etika yang baik, dan akhirnya terbentuk sebuah kebiasaan yang baik, maka anak tersebut berarti telah siap untuk mengarungi kehidupan di luar lingkungan keluarga.


DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, umar. dan S.L.La Sulo. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka            Cipta.

1 komentar:

  1. How to play casino site
    What is a casino site? Casino site. With the popular and unique online gambling games such as Blackjack, Roulette and Blackjack, many people enjoy luckyclub using  Rating: 8.8/10 · ‎6,812 votes · ‎Free · ‎Game

    BalasHapus